Quote Originally Posted by bitcoinolin View Post
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersiap untuk kekalahan di parlemen atas rencananya yang kontroversial untuk mengubah perjanjian penarikan Brexit. Melalui rancangan undang-undang (RUU) Pasar Internal, rencana itu berpotensi membuat negosiasi dengan Uni Eropa menjadi kacau di tengah tenggat waktu yang terbatas.

Dilansir Bloomberg, Rabu (30/9/2020), pembahasan RUU Pasar Internal bergulir pada tahap terakhir di House of Commons kemarin dengan 340 suara melawan 256.

RUU itu juga telah diserang oleh kelima pendahulu Johnson karena melanggar hukum internasional dengan mengingkari bagian-bagian dari kesepakatan Brexit yang dia tandatangani dengan Uni Eropa. Dua pejabat senior hukum telah mundur dari pemerintah sebagai protes.
Industri mobil Inggris berisiko merugi bahkan jika ada kesepakatan perdagangan pasca-Brexit dengan UE, menurut dokumen yang dilihat oleh BBC.

Suku cadang mobil dari Jepang dan Turki yang digunakan di Inggris tidak akan diperlakukan sebagai suku cadang Inggris, jadi beberapa ekspor mungkin akan dikenakan tarif yang lebih tinggi.

Dalam sebuah surat, kepala negosiator Brexit Inggris mengatakan sejauh ini Inggris telah gagal untuk mendapatkan kesepakatan suku cadang mobil yang diinginkannya, dan "jelas tidak bisa memaksakannya".

Memiliki cukup suku cadang di Inggris dan UE adalah kunci kesepakatan perdagangan bebas.