Hanya tujuh bulan setelah menyanyikan pujiannya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berusaha untuk menulis ulang kesepakatan Brexit yang dia tandatangani dengan Uni Eropa.

Ini adalah langkah berisiko yang akan merusak kredibilitas Inggris sebagai mitra dagang yang dapat dipercaya pada saat pemerintah Inggris berusaha untuk menjalin aliansi ekonomi jauh di luar Eropa untuk membenarkan promosi penjualan "global Inggris" untuk Brexit, menurut para ahli.
Pejabat UE telah menolak seruan Inggris untuk negosiasi ulang, yang menurut para pakar perdagangan merupakan upaya berani untuk menekan Uni Eropa agar menyetujui tuntutan yang telah ditolak selama beberapa putaran pembicaraan.
Negara-negara lain yang menyaksikan drama tersebut akan bertindak dengan hati-hati ketika berurusan dengan Inggris, menurut L. Alan Winters dari Observatorium Kebijakan Perdagangan Inggris di University of Sussex di Inggris.
"Ini tentu menimbulkan pertanyaan tentang kepercayaan pemerintah ini," katanya kepada CNN Business. "Saya tidak berpikir itu akan mengarah pada penghentian total negosiasi antara Inggris dan negara-negara lain, tetapi saya pikir itu akan membuatnya sedikit lebih sulit," tambahnya.