Meski beberapa hari lagi akan meninggalkan Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya masih mau bereaksi terhadap rivalnya China.
Akhir pekan kemarin, ia mengarahkan seluruh departemen pemerintahan untuk mencari cara untuk mengurangi risiko dari spionase alias mata-mata demi keamanan nasional AS.
Melansir Reuters, Penasehat Keamanan Nasional Robert O'Brien menuduh China menargetkan sistem informasi pemerintah AS untuk catatan personel, rencana militer, dan data lainnya melalui dunia maya dan cara lainnya.
"Untuk alasan ini, Amerika Serikat harus mengambil tindakan yang sesuai untuk melindungi kepentingan Amerika. Kita harus menyesuaikan peraturan dan kebijakan kita serta mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk mengurangi risiko kegiatan spionase teknis dan manusia China yang diarahkan ke Pemerintah Federal," katanya dikutip Senin (18/1/2021).