Quote Originally Posted by readytoberich View Post
Harga mayoritas cryptocurrency terpantau cerah bergairah pada Selasa (1/2/2022) waktu Indonesia, karena investor menilai bahwa bulan Februari merupakan bulan yang positif bagi pasar kripto.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 10:00 WIB, kesepuluh kripto berkapitalisasi pasar di atas US$ 18 miliar kompak menghijau pada hari ini.

Bitcoin melesat 2,59% ke level harga US$ 38.558,1/koin atau setara dengan Rp 554.465.478/koin (asumsi kurs Rp 14.380/US$), Ethereum melonjak 4,65% ke level US$ 2.687,26/koin atau Rp 38.642.799/koin

Harga bitcoin naik lebih dari 6% pada hari Senin, mencapai level tertinggi dalam sebulan.

Bitcoin naik hingga $44.500, menurut Coin Metrics, level tertinggi sejak 5 Januari. Saat itu, mencapai level tertinggi $47.013. Pada 16:02 ET, bitcoin diperdagangkan pada $44.068,88.

Pergerakan itu dibangun di atas lonjakan tajam pada hari Jumat, menyusul rilis data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan. Banyak investor melihat data tersebut sebagai dorongan lebih lanjut bagi Federal Reserve untuk mulai menaikkan suku bunga acuannya tahun ini, mulai bulan depan, dan imbal hasil Treasury naik.

Kisah ekonomi telah menekan bitcoin lebih dari sebelumnya baru-baru ini, karena investor institusional baru memperlakukannya seperti aset berisiko. Namun, masih belum ada konsensus tentang cara terbaik untuk menilai bitcoin.

Mata uang digital juga mengikuti harga ekuitas yang lebih tinggi, dengan indeks saham utama membukukan kenaikan mingguan yang kuat minggu lalu, sementara bitcoin naik.

Bitcoin, Ethereum dan aset kripto berkapitalisasi besar lainnya berbalik terkoreksi pada perdagangan, Kamis (3/2). Kekuatan penguatan Bitcoin ternyata hanya bertahan 2 hari, setelah itu Bitcoin kembali dalam tren menurun.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 15.15 WIB, Bitcoin terkoreksi 3,36% ke level US$ 37.089,69 per BTC. Sementara Ethereum (ETH) juga turun 2,84% ke US$ 2.679,99 per ETH . Selain itu, Binance Coin (BNB) dan Cardano (ADA) juga sama-sama melemah 2,77% dan 1,88% menjadi masing-masing US$ 369,04 per BNB dan US$ 1,04 per ADA.