Nadanya sangat berbeda dari reaksi Johnson terhadap Presiden Barack Obama, yang dari Oval Office-nya patung Churchill juga dicopot. Pada tahun 2016, Johnson, yang saat itu menjadi walikota London dan ingin menjadi berita utama internasional, mencurahkan seluruh kolom di surat kabar Sun milik Rupert Murdoch untuk topik tersebut, menyindir bahwa itu adalah "penghinaan" ke Inggris yang disebabkan oleh "bagian- Kebencian leluhur presiden Kenya terhadap kerajaan Inggris." Komentar seperti itu sulit untuk dilupakan.
Namun, Biden dan Johnson sama-sama selamat. Keduanya sangat berkomitmen untuk hubungan yang jauh melampaui kegagalan apa pun di kantor. Kepentingan bersama ini luas dan mendalam — mulai dari perbankan, keuangan dan perdagangan hingga penegakan hukum, keamanan nasional, dan intelijen. Dan kepergian Inggris dari Uni Eropa memberi pasangan itu kesempatan — dan insentif — untuk bekerja menuju landasan bersama, karena Johnson sangat menginginkan perjanjian perdagangan dengan AS dan Uni Eropa.