Parlemen Amerika Serikat (AS) mencatat sejarah dengan memakzulkan seorang presiden untuk kedua kalinya pada Rabu (13/1/2021). DPR AS mendakwa Presiden Trump seminggu sebelum dia meninggalkan jabatannya, karena menghasut kerusuhan dengan klaim palsu tentang pemilihan yang dicuri, serta menyebabkan penyerbuan Capitol dan lima kematian. Tidak seperti pemakzulan pertama Trump, yang berjalan hampir tanpa dukungan Partai Republik. Upaya pada Rabu (13/1/2021) menarik 10 Republikan, termasuk pemimpin partai Republik ketiga di DPR AS, Liz Cheney. Senat berencana mengadakan persidangan setelah Trump turun dari jabatannya, skenario yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai konsekuensi, anggota parlemen bisa melarang Trump duduk kembali di kursi presiden.