Pemilu Amerika Serikat

[readytoberich]

Presiden Donald Trump memohon kepada Menteri Luar Negeri Georgia untuk membatalkan hasil pemilu dalam panggilan telepon selama satu jam yang diperoleh Minggu oleh NBC News, di mana presiden tersebut menawarkan banyak klaim palsu tentang penipuan pemilih dan berulang kali mencaci pejabat negara.

"Jadi lihat," kata Trump kepada Menteri Luar Negeri Brad Raffensperger. "Yang ingin saya lakukan adalah ini. Saya hanya ingin mendapatkan 11.780 suara, satu lebih banyak dari yang kita miliki. Karena kita memenangkan negara bagian."

Kutipan dari panggilan tersebut, yang berlangsung pada hari Sabtu, pertama kali diterbitkan hari Minggu oleh The Washington Post.

Sebuah rekaman percakapan telepon yang dilakukan Donald Trump, menunjukkan Presiden Amerika Serikat (AS) itu meminta suara guna membatalkan kemenangan Joe Biden di negara bagian Georgia. Obrolan Trump dan pejabat tinggi pemilu AS di Georgia yang sesama anggota Republik itu, dilaporkan The Washington Post pada Minggu (3/1/2021). Dalam percakapan dengan Sekretaris Negara Bagian Brad Raffensperger pada Sabtu (2/1/2021), Trump memperingatkan Raffensperger dan penasihat umumnya dapat menghadapi risiko besar kalau gagal memenuhi permintaannya. Baca juga: Sekutu Trump Lancarkan Serangan Terakhir untuk Menjegal Joe Biden "Orang-orang di Georgia marah, orang-orang di negara bagian itu marah," kata Trump dalam rekaman yang juga disiarkan media lain. "Dan tidak ada salahnya bilang, Anda tahu, umm... (suara) Anda dihitung ulang. Anda kehilangan ratusan ribu suara," lanjut presiden ke-45 AS tersebut. Raffensperger terdengar menjawab, "Bapak Presiden, kendala Anda adalah, data Anda salah." Joe Biden menang di Georgia dengan margin hampir 12.000 suara, dan selisih itu tidak berubah meski sudah dihitung ulang dan diaudit.

[bitcoinolin]

Sebuah rekaman percakapan telepon yang dilakukan Donald Trump, menunjukkan Presiden Amerika Serikat (AS) itu meminta suara guna membatalkan kemenangan Joe Biden di negara bagian Georgia. Obrolan Trump dan pejabat tinggi pemilu AS di Georgia yang sesama anggota Republik itu, dilaporkan The Washington Post pada Minggu (3/1/2021). Dalam percakapan dengan Sekretaris Negara Bagian Brad Raffensperger pada Sabtu (2/1/2021), Trump memperingatkan Raffensperger dan penasihat umumnya dapat menghadapi risiko besar kalau gagal memenuhi permintaannya. Baca juga: Sekutu Trump Lancarkan Serangan Terakhir untuk Menjegal Joe Biden "Orang-orang di Georgia marah, orang-orang di negara bagian itu marah," kata Trump dalam rekaman yang juga disiarkan media lain. "Dan tidak ada salahnya bilang, Anda tahu, umm... (suara) Anda dihitung ulang. Anda kehilangan ratusan ribu suara," lanjut presiden ke-45 AS tersebut. Raffensperger terdengar menjawab, "Bapak Presiden, kendala Anda adalah, data Anda salah." Joe Biden menang di Georgia dengan margin hampir 12.000 suara, dan selisih itu tidak berubah meski sudah dihitung ulang dan diaudit.

Anggota parlemen AS akan bertemu pada hari Rabu untuk mengkonfirmasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden di tengah protes dari para pendukung Trump.

Sesi gabungan Kongres akan menghitung dan mengonfirmasi suara perguruan tinggi pemilihan.

Beberapa Partai Republik telah berjanji untuk mendukung upaya Presiden Donald Trump untuk membalikkan hasil dengan secara resmi menolak sesi tersebut, dalam upaya yang hampir pasti akan gagal.

Ratusan anggota Garda Nasional sedang dikerahkan.

Pendukung Trump telah mulai berkumpul di Washington DC untuk menentang sertifikasi atas kekalahannya, dan protes balasan diharapkan.