Quote Originally Posted by btc_indo View Post
Kasus COVID-19 di Indonesia mulai melonjak sejak pertengahan Juni, yang disertai dengan pembatasan paling ketat terhadap aktivitas publik sejauh ini, menghambat pemulihan pariwisata domestik dan asing.

Agen perjalanan telah baik perampingan atau ditutup, dan beberapa dipindahkan ke segmen bisnis lain untuk bertahan hidup.

PENGEMBALIAN DANA SIBUK

"Semua klien kami telah membatalkan perjalanan mereka. Kami cukup sibuk dengan pengembalian dana dan penjadwalan ulang," kata Oki Kurniawan, pemilik agen perjalanan, dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua. “Juni cukup baik bagi kami, tetapi PPKM yang diberlakukan sejak Juli membawa kami kembali ke titik awal.”

Untuk mengatasi wabah COVID-19 baru-baru ini, dengan peningkatan kasus harian melebihi 20.000 selama beberapa hari berturut-turut, pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat (secara lokal dikenal sebagai PPKM) di Jawa dan Bali dari 3 hingga 20 Juli.
Kasus virus corona meningkat di 97% wilayah Inggris saat negara itu bersiap untuk mengakhiri penguncian.


Dari 315 wilayah pemerintah lokal di Inggris, 304 telah mengalami kenaikan tarif dari minggu ke minggu sementara 11 mengalami penurunan.

Lima daerah dengan paku terbesar adalah South Tyneside, North East Lincolnshire, Tamworth, Sunderland dan Gateshead.

Itu terjadi menjelang berakhirnya semua pembatasan Covid pada 19 Juli ketika klub malam akhirnya dibuka kembali dan masker wajah tidak lagi wajib.

South Tyneside terus memiliki tingkat infeksi virus corona tertinggi di Inggris, dengan 1.410 kasus baru dalam tujuh hari hingga 4 Juli, setara dengan 933,9 per 100.000 orang.

Ini naik tajam dari 377,5 dalam tujuh hari hingga 27 Juni.