Cryptocurrency yang menguntungkan selain BTC

[minerindo]

Dolar Amerika Serikat telah memerintah selama beberapa dekade sebagai mata uang cadangan global teratas, didukung oleh kepercayaan dan kredit penuh dari pemerintah AS dan nilai ekonominya yang kuat.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, unit moneter pilihan yang dominan di seluruh dunia telah menghadapi serangkaian ancaman yang meningkat, mulai dari infrastruktur keuangannya sendiri yang tidak efisien dan pengenalan e-yuan China hingga momok Diem Facebook dan cryptocurrency seperti Bitcoin.

[btc_indo]

Dolar Amerika Serikat telah memerintah selama beberapa dekade sebagai mata uang cadangan global teratas, didukung oleh kepercayaan dan kredit penuh dari pemerintah AS dan nilai ekonominya yang kuat.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, unit moneter pilihan yang dominan di seluruh dunia telah menghadapi serangkaian ancaman yang meningkat, mulai dari infrastruktur keuangannya sendiri yang tidak efisien dan pengenalan e-yuan China hingga momok Diem Facebook dan cryptocurrency seperti Bitcoin.

Nilai mata uang kripto utama—termasuk bitcoin, ethereum, cardano, dan ripple—jatuh pada Rabu setelah provinsi Anhui China mengumumkan rencana besar-besaran untuk melarang penambangan mata uang kripto, wilayah terbaru yang memblokir praktik haus kekuasaan saat Beijing mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap industri tersebut.
Peternakan penambangan Bitcoin. perangkat keras TI.
Penambangan Bitcoin adalah proses intensif energi.

[readytoberich]

Morpher Martin Frohler, yang paling bullish di antara para responden, memberikan prediksi akhir tahun sebesar US$160.000 per BTC dan mengatakan peningkatan adopsi akan mendorong harga ke depan.


“Adopsi oleh perusahaan dan institusi investor yang terikat dengan kebijakan yang ketat dan inflasi yang tinggi akan mendorong Bitcoin ke angka US$60 sebelum akhir tahun ini,” jelas Frohler.

Imbuh Frohler lagi, berkat siklus Halving (tahun 2024) kita akan melihat peningkatan adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah oleh negara-negara berkembang.

“Dan pada tahun 2030, saya memprakirakan Bitcoin akan mengganti emas sebagai aset cadangan global,”tegasnya.

Faktor Halving juga disebutkan oleh CEO CoinSmart Justin Hartzman, yang memberikan prediksi harga akhir tahun 2021 sebesar US$60.000.

[btc_indo]

Penelitian ini memberikan pandangan sekilas tentang tren global penambangan bitcoin, di tengah meningkatnya kekhawatiran dari investor uang kripto tentang bagaimana cryptocurrency diproduksi.

Penurunan kekuatan pertambangan China terjadi menjelang tindakan keras oleh China pada penambangan dan perdagangan bitcoin pada akhir Mei, dengan alasan risiko keuangan yang mendasarinya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (19/7/2021).

Pusat pertambangan utama Tiongkok termasuk Sichuan, Mongolia Dalam, dan Xinjiang telah mengeluarkan langkah-langkah untuk melumpuhkan industri pertambangan Bitcoin. Hal ini membuat banyak penambang memindahkan produksinya ke tempat lain termasuk Texas atau Kazakhstan.

[readytoberich]

Kecemasan akan kembali terjadinya crypto winter kembali muncul dibenak para pelaku pasar. Sebabnya, harga bitcoin sempat ambrol ke bawah US$ 30.000/US$ atau setara dengan Rp 435 juta/koin (kurs Rp 14.500/US$).
Pada 3 bulan lalu, tepatnya pada 19 Mei harga bitcoin memang sempat anjlok lebih dari 30% dalam sekejap, dari US$ 43.260/BTC ke US$ 30.000/BTC sebelum mampu memangkas pelemahan tersebut, melansir data Refinitiv.

Sejak saat itu, bitcoin beberapa kali mencoba bangkit, tetapi mentok di kisaran US$ 40.000/BTC, kemudian kembali merosot dan sudah 2 kali jeblok ke bawah US$ 30.000/BTC termasuk hari ini, Selasa (20/7).

[minerindo]

Dolar Amerika Serikat telah memerintah selama beberapa dekade sebagai mata uang cadangan global teratas, didukung oleh kepercayaan dan kredit penuh dari pemerintah AS dan nilai ekonominya yang kuat.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, unit moneter pilihan yang dominan di seluruh dunia telah menghadapi serangkaian ancaman yang meningkat, mulai dari infrastruktur keuangannya sendiri yang tidak efisien dan pengenalan e-yuan China hingga momok Diem Facebook dan cryptocurrency seperti Bitcoin.

[minerindo]

tetap BTC , apalagi elon musk masih pegang BTC hehehh


"Jika harga Bitcoin turun, saya kehilangan uang," ujar Elon Musk seperti dikutip dari CNN International, Kamis (22/7/2021). "Saya mungkin menggoreng harga, tetapi saya tidak membuangnya ... Saya tidak percaya dengan skema menaikkan harga kemudian menjualnya atau sejenisnya. Saya ingin melihat Bitcoin sukses."

Selama ini banyak orang yang menduga Elon Musk menggunakan skema pump and dump pada cryptocurrency untuk keuntungan pribadinya. Ia sering membuat harga cryptocurrency naik dan turun dari sebuah cuitannya.

Pump and dump merupakan skema yang banyak dilakukan para spekulan pasar keuangan. Mereka mengangkat harga sebuah aset dengan menggunakan informasi palsu, menyesatkan atau berlebihan (pump) kemduian menjual aset tersebut ketiga harga tinggi (dump).

Meski begitu, Elon Musk juga menyoroti masalah lingkungan dalam penambangan Bitcoin yang mengkonsumsi energi fosil dalam jumlah besar . Semakin kompleks kode matematika yang harus diurai dalam penambangan Bitcoin semakin besar energi yang dikonsumsinya.

[btc_indo]

Pada perdagangan akhir pekan ini, harga mata uang kripto terpantau kompak menguat. Dikutip dari Coinmarketcap, Minggu (25/7/2021) harga bitcoin, yang merupakan mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar menguat 1,68 persen menjadi di kisaran 34.482 dollar AS atau sekitar Rp 499,98 juta (kurs Rp 14.500). Sementara, bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sepekan yang lalu, harga bitcoin telah menguat 8,9 persen. Baca juga: Ini 10 Aset Kripto Paling Cuan dan Paling Buntung dalam Sepekan Dilansir dari Coindesk, analis memperkirakan, harga bitcoin bakal bergerak di kisaran 30.000 dollar AS hingga 40.000 dollar AS setelah dalam beberapa waktu terakhir cenderung terus bergerak melemah. "Untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan terakhir, kita melihat tanda-tanda bullish dan memperkirakan harga bitcoin bisa mencapai batas akhir 30.000 hingga 40.000 dollar AS," tulis CEO Delta Exchange Pankaj Balani.

[readytoberich]

Bentuk mata uang baru, yakni mata uang digital di gadang-gadang berpotensi untuk memberikan pembayaran yang lebih murah dan lebih cepat, meningkatkan inklusi keuangan, meningkatkan ketahanan dan persaingan di antara penyedia pembayaran, dan memfasilitasi transfer lintas batas negara.
Tapi dalam praktiknya ternyata tidak mudah. Dibutuhkan investasi yang signifikan serta pilihan kebijakan yang sulit, seperti memperjelas peran sektor publik dan swasta dalam menyediakan dan mengatur bentuk uang digital.

Beberapa negara mungkin memilih jalan pintas dengan cara mengadopsi aset kripto sebagai mata uang nasional. Banyak yang berpikiran bahwa kripto relatif aman, mudah diakses, dan murah untuk bertransaksi.

[minerindo]

Harga bitcoin kembali menguat dan mendekati level harga 40.000 dollar AS per keping pada perdagangan hari ini, Senin (26/7/2021). Dikutip dari Coinmarketcap, harga bitcoin diperdagangkan di kisaran 38.100 dollar AS per keping atau sekitar Rp 552,45 juta dollar AS per keping. Nilai tersebut menguat 9,95 persen bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama 24 jam yang lalu. Sementara bila dibandingkan dengan sepekan yang lalu, harga bitcoin melonjak 20,64 persen. Penguatan harga bitcoin pun diikuti oleh mata uang kripto lain, seperti ethereum yang harganya menguat 7,28 persen menjadi di kisaran 2.329,19 dollar AS per keping atau sekitar Rp 33,77 juta per keping. Bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sepekan yang lalu, harga ethereum bahkan melejit hingga 22,81 persen.